Perjalanan Pancasila dalam Sejarah Perjuangan Indonesia
1. Masa Awal Kehidupan
Pada masa ini telah hidup manusia purba
yang hidup secara berkelompok dan berpindah-pindah.
a. Nilai Religi
Pada zaman Neolitikum manusia sudah mengenal adanya
pemujaan yang disebut sebagai animisme dan dinamisme sebagai wujud religious
behaivor
Aktivitas religi juga mulai nampak pada saat
upacara dari ritual upacara, yang masih nampak pada masa kini yaitu
-Ritual mendatangkan hujan
-Upacara penguburan jenazah
-Pemujaan roh leluhur, dsb
b. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan pada zaman prasejarah nampak pada perilaku penghargaan terhadap
anggota masyarakatnya yang meninggal melalui ritual upacara mulai penguburan
sampai pemujaan arwah dan nilai ini juga nampak dalam kehidupan sosial dengan
adanya interaksi dan komunikasi sosial yang dapat ditemui dari beberapa
artefaknya
c. Nilai Persatuan
Nampak pada pola dalam bertahan hidup yakni
Pri sebagai pencari makan dan wanita menetap di gua
dan membuat alat rumah tangga serta menjaga anak-anak.
d. Nilai Keadilan
Kehidupan desa
komunal membawa konsekuensi pada pola kehidupan untuk saling melengkapi disebut
sebagai pola gotong royong .
Pola baru ini
secara tidak langsung membawa perubahan dalam kehidupan bermasyarakat pada saat
itu dan berhasil membebaskan ego diri untuk saling melengkapi dan memenuhi
kebutuhan hidup suatu masyarakat.
2. Masa Kerajaan Tradisional Awal
a. Nilai Religi
Pada masa ini agama hindu-budha telah masuk
ke Nusantara. Penyebaran agama Hindu dari masyarakat India sebagai pusat
penyebaran budaya India di Indonesia.
Pengaruh budaya ini berkembang seperti :
- Perubahan
tata negara dan pandangan agama
- Adanya
sistem kasta ajaran Hindu
Agama Budha diperkirakan masuk ke Nusantara sejak abad ke-2 M, buktinya
:
- Ditemukannya
patung Budha dari perunggu di Jember dan Sulawesi Selatan
- Laporan
pengelana Cina bernama Fa-Hien awal abad ke-5
- Abad ke-8
di Jawa Tengah terdapat beberapa prasasti dari Dinasti Syailendra
- Catatan
yang menceritakan mengenai seorang biksu Budha bernama Gunawarman (Putra
raja Kashmir di India)
b. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan nampak pada sikap masyarakat Indonesia yang
terbuka, ramah terhadap siapapun dan menghargai hak asasi dalam konteks
sederhana.Misalnya: “Sistem kasta di Indonesia dan India berbeda dengan Indi
namun begitu hubungan perdagangan antar masyarakat baik bahkan sampai terjadi
perkawinan antar keduanya”
Dengan adanya perpaduan
dua budaya yang menimmbulkan tidak ada perbedaan antar ras, suku agama dan
golongan dalaminteraksi sosial.Namun bangsa Indonesia bertindak selektif
sehingga budaya India tidak dominan.
c.
Nilai
Persatuan
Unsur persatuan mulai nampak ketika perpaduan budaya ini berkembang
di bidang politik.Kutai sebagai kerajaan awal Hindu menjadi salah satu bukti fisik
yang masih dapat dibaca pada prasasti tujuh buah yupa.Dalam isi prasasti ini
menyebutkan bahwa Mulawarman sebagai salah satu perekat masyarakat dan para
brahmana yang berjasa menyebarkan ajaran Hindu.
d.
Nilai
Demokatis
Pengaruh Hindu-Buddha yang paling nyata di bidang politik di
Nusantara ialah diperkenalkannya sistem kerajaan. Sebelumnya kedudukan pemimpin
dalam masyarakat Nusantara ialah orang yang dituakan oleh sesamanya (primus
interpares). Sesuai dengan sistem kerajaan yang berlaku di India, kedudukan
pemimpin dalam masyarakat berubah menjadi mutlak dan turun menurun berdasarkan
hak waris (atau dinasti) yang sesuai dengan peraturan hukum kasta.
e.
Nilai
Keadilan
Pada masa ini nilai keadilan ditunjukkan oleh beberapa Raja pada
masanya melalui berbagai peninggalan seperti :
· Yupa peninggalan Raja Mulawarman berisi tentang kebikan raja
bersedekah tanah, hasil bumi dan sapi pada brahmana yang datang ke Kutai.
· Prasasti Tugu peninggaln Raja Purnawarman dari Jawa Barat yang
berisi berita tentang pembuatan saluran air ( kanalisasi ) untuk mengatasi
banjir Dll....
3.
Masa Kerajaan Nasional
Masa kejayaan kerajaan Nusantara mulai dari kerajaan besar seperti
Sriwijaya dan Majapahit menjadi bukti bahwa perjalanan bangsa Indonesia (
Nusantara ) memiliki kedudukan penting.
Ø Kerajaan Sriwijaya
a.
Nilai
Religi
Abad ke-7 Kerajaan Sriwijaya telah dikenal sebagai pusat pendidikan
agama Buddha Mahayana. Sriwijaya menjadi pusat perkembangan agama Buddha
Mahayana terpenting di Asia Tenggara dan Asia Timur.
b.
Nilai
Kemanusiaan
Ajaran Buddha tidak mengenal sistem asta. Ajaran ini diarahkan
dalam kebijakan Sriwijaya untuk memperbaiki dan mengembangkan kemakmuran
melalui kerjasama dibidang politik, ekonomi, dan keagamaan.
c.
Nilai
Persatuan
Prasasti Telaga Batu memberi bukti bahwa tata tertib negara berisi
ancaman dan pelanggaran, prasasti Kota Kapur menunjukan perluasan wilayah
setelah situasi Sriwijaya aman dan sejahtera, dll
d.
Niali
Demokrasi
Semua permasalahan diputuskan secara musyawarah melalui Dewan
Nagari. Dewan Nagari menjadi wadah politik untuk memberikan nasehat kepada
penguasa kerajaan.
e.
Nilai
Keadilan
Sriwijaya berusaha memajukan kehidupan masyarakatnya melalui jalur
niaga dan maritim yang bersifat insulair, inter insulair, dan internasional.
Ø Kerajaan Majapahit
a.
Niali
Religi
Kehidupan keagamaan masa kerajaan Majapahit mengutamakan sikap
toleransi tinggi. Hal ini terbukti bahwa pada masa kerajaan Majapahit
berkembang 3 ajaran agama besar yaitu Hidhu-Budha dan Islam.
b.
Nilai
Kemanusiaan
Tata masyarakat Majapahit berdasarkan Hinduisme yaitu pembagian
anggota masyarakat ke dalam empat golongan/kasta, yaitu Brahmana, Ksatria,
Waisya, dan Sudra.Ada juga tiga golongan kebawah, yaitu Candala, Mleccha,
Tuccha.
c.
Nilai
Persatuan
Nilai persatuan diawali saat Raden Wijaya meminta bantuan
perlindungan kepada Arya Wiraraja untuk membuka hutan tarik. Kebersamaan
orang-orang Tumapel dan masyarakat Madura bersatu dengan balatentara Tartar
dari Cina-Mongol untuk menyerbu Jayakatwang.
d.
Nilai
Demokrasi
Struktur pemerintahan Majapahit dikelompokkan ke dalam empat badan,
yaitu (1) raja dan kerabat raja, (2) dewan penasehat raja, (3) dewan menteri,
(4) para gubenur provinsi, dengan tugas masing-masing.
e.
Nilai
Keadilan
Upaya keadilan dan kesejahteraan sosial mulai dibangun melalui
pengembangan ekonomi berbasis pertanian dan perdagangan.
4.
Masa Pergerakan Nasional Indonesia
a.
Nilai
Religi
Agama menjadi salah satu bagian perekat dari wujud perjuangan
bangsa Indonesia untuk dapat mewujudkan kemerdekaannya melalui penanaman konsep
jihad dan tugas manusia sebagai umat beragama untuk terus belajar.
b.
Nilai
Kemanusiaan
Keanekaragaman budaya dalam satu- kesatuan pemerintahan berdaulat
yaitu Bhineka Tunggal Ika tan hanna mangrwa yang mengandung pengertian walaupun
berbeda tetap satu. masyarakat indonesia tidak mempermasalahkan perbedaan warna
kulit, budaya, agama, maupun stratifikasi sosial.
c.
Nilai
Persatuan
Langkah awal menbangun persatuan dilakukan dengan mengadakan
kongres pemuda yang dilaksanakan di Jl.
Kramat 106 jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 membangun kesepakatan nasional
yang disebut IKRAR Sumpah Pemuda.
d.
Nilai
Demokrasi
Kongres Rakyat Indonesia bulan desember 1939 menetapkan untuk
memilih bendera persatuan Indonesia merah putih, lagu Indonesia raya, bahasa
persatuan adalah bahasa Indonesia. Hasil kongres rakyat ini menunjukkan adanya
keseriusan dan kesepakatan dalam suatu mufakat.
e.
Nilai
Keadilan
Pemerataan informasi perkembangan nasionalisme di Indonesia yang
tidak lagi berpusat di Jawa. Hal ini mendorong lahirnya hari nusantara (inter
sulaire dag) di Surabaya 11 Juli 1925 untuk mencanangkan jiwa kesatuan yang
merata di seluruh perwakilan suku- suku di Indonesia.
5.
Masa Penjajahan
a.
Nilai
Relilgi
Keragaman agama yang di anut masyarakat Indonesia bertambah karena
adanya pengaruh agama baru dari masyarakat Eropa yaitu agama Katolik dan agama
Protestan. Hal ini mengakibatkan masyarakat Indonesia mampu mengawinkan agama
baru sesuai dengan nilai budaya.
b.
Nilai
Kemanusiaan
Penerapan culturstelsel sistem tanam paksa tahun 1830 dan
liberalisasi ekonomi tahun 1870 mendorong adanya proses eksplorasi dan eksploitasi
bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa dan Sumatra. Hal tersebut
mengakibatkan masyarakat lebih memiliki sifat kemanusiaan.
c.
Nilai
Persatuan
Patriotisme bangsa Indonesia mulai terlihat pada bentuk perlawanan
lokal di berbagai wilayah Indonesia. Masyarakat bersatu untuk melawan penjajah
demi merebut kemerdekaan bangsa Indonesia.
d.
Nilai
Demokrasi
Pada masa penjajahan tentunya telah berkembang nilai-nilai
demokrasi pada masyarakat, seperti musyawarah untuk mengatur strategi dalam
menghadapi penjajah.
e.
Nilai
Keadilan
Lahirnya pergerakan nasional memberikan arah kepada politik
kolonial terutama sebagai kekuatan yang sadar akan nilai dan kekuatan sendiri,
serta mempunyai cita- cita untuk hidup yang bebas.
Apakah menurut anda sejarah yang harus kita pelajari dan harus selamanya kita pegang adalah tanggal dan tempat kejadian besar saja? Atau yang lebih penting adalah pengalaman-pengalaman penting yang ada di dalamnya agar kejadian buruk tidak terulangi lagi? Jika demikian, mengapa pelajaran sejarah yang kita pelajari selama ini hanya menekankan pada tempat dan tanggal kejadian yang sukar untuk diingat? Terima kasih
ReplyDeleteBerkaryalah untuk mencerahkan dunia secerah ketulusan hati nurani sebagai cerminan ilahi. Ragam kilauan siner terangnya sebanyak kerja pikir,goresan isyarat tulis, ucap dan unjuk adegan lakon cerdas pemerannya
ReplyDelete